Membicarakan pendidikan melibatkan banyak hal yang harus direnungkan sebab, pendidikan meliputi keseluruhan tingkah laku manusia yang dilakukan demi memperoleh kesinambungan, pertahanan dan peningkatan hidup. (Nur Cholish Madjid dalam Sidi, 2001:xi) Dalam Bahasa Agama, demi memperoleh ridlo atau perkenan Allah. Sehingga keseluruhan tingkah laku tersebut membentuk keutuhan manusia berbudi luhur (berakhlaq karirnah), atas dasar iman kapada Allah dan tanggung jawab pribadi dihari kernudian.
Dalam hal pendidikan Islam, maka Affandi Mochtar menyatakan bahwa kebijaksanaan pengernbangan pendidikan Islam pada masa depan harus diorientasikan pada target keunggulan mengingat tantangan kompetisi baik pada tingkat lokal maupun global yang semakin luas. (Affandi Mochtar dalam Rahirn,200l:xi) Gagasan seperti ini akan semakin baik apabila juga diikuti dengan pola kebijaksanaan yang adil dan tidak diskrirninatif dengan memberikan peluang dan dukungan yang seimbang terhadap semua bentuk lembaga pendidikan yang berkembang di masyarakat.
Diantara kendala besar yang dihadapi untuk rnenjadi lembaga pendidikan yang unggul dan berkualitas adalah rendahnya kualitas kegiatan belajar mengajar (KBM), Lebih khusus lagi disebabkan oleh rendahnya daya kreativitas. dan profesionalisme Guru Dalam pengelolaan kelas, termasuk bagaimana menyusun Langkah-langkah dalam proses pengajaran yang seharusnya. Misalnya guru belum terbebas dari penerapan metode Pelajaran yang masih terlalu mementingkan subject matter (seperti terlihat dalam Garis-garis besar program pengajaran, GBPP, yang rigid) daripada siswa, dalam hal ini siswa sering merasa dipaksa untuk menguasai pengetahuan dan rnelahap informasi daripada Guru tanpa memberi peluang kepada para siswa untuk melakukan perenungan secara kritis. Pada gilirannya kondisi seperti ini melahirkan proses belajar-mengajar rnenjadi satu arah. Guru memberikan berbagai pelajaran dan informasi menurut GBPP, sedang siswa dalam kondisi terpaksa harus menelan. dan rnenghafal secara mekanis apa-apa yang telah disampaikan oleh guru. Guru menyampaikan pernyataan-pernyataan, dan murid mendengarkan dengan patuh. Pendidikan menjadi sangat analog dengan kegiatan menabung, dimana guru menjadi penabung dan murid adalah celengannya. (Sidi,2001:27).
Metode pengajaran semacam ini mengakibatkan para siswa menjadi tidak memiliki keberanian untuk rnengemukakan pendapat, tidak kreatif dan mandiri, apalagi untuk berpikir inovatif dan problem solving, suasana belajar yang penuh keterpaksaan itu berdampak pada hilangnya upaya mengaktivasi potensi otak, sehingga potensi otak yang luar biasa itu belum pernah berhasil mengaktual, dan pada akhirnya mempengaruhi kualitas lulusannya.
Dengan demikian sebuah metode yang lebih cocok bagi para siswa di masa sekarang ini harus ditemukan, untuk kentudian diterapkan. Apapun nama dan istilah metode tersebut tidak jadi soal, asalkan ia lebih menekankan peran aktif para siswa. Guru tentu saja tetap dianggap lebih berpengalaman dan lebih banyak pengetahuannya, tetapi ia tidak pemegang satu-satunya kebenaran. Sebab, kebenaran bisa saja datang dari para siswa.
Sehubungan dengan masalah ini dan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah ditemukan rancangan system pengajaran yang dikenal dengan istilah Quantum Teaching, yaitu rancangan system pengajaran yang menggairahkan dan bertumpu pada prinsip-prinsip dan teknik-teknik Quantum Learning di ruang-ruang kelas di sekolah. Dengan kata lain system pengajaran ini dirancang untuk mempraktekkan secara terstruktur dan terarah metode Quantum Learning di ruang kelas. Systern pengajaran ini diformulasikan untuk mencetak siswa-siswa yang tak hanya memiliki keterampilan akademis, tetapi juga memiliki keterampilan. hidup (life skill) sebuah keterampilan penting yang penggunaannya tidak dibatasi oleh dinding-dinding ruangan kelas, melainkan oleh langit, udara, laut dan bumi.(Hernowo dalam Porter,2002:xvii).
Quantum Teaching merangkaikan hal-hal yang dianggap terbaik rnenjadi sebuah paket multisensori, multikecerdasan, dan kornpatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami dan kemampuan murid untuk berprestasi.(Porter,2002:4).
Sebuah pendekatan belajar yang segar, mengalir, praktis, dan mudah diterapkan, Quantum Teaching menawarkan suatu sintesis dari cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha pengajaran melalui perkembangan hubungan penggubahan belajar, dan penyarnpaian kurikulum. Metodologi ini dibangun berdasarkan pengalaman delapan belas tahun dan penelitian terhadap 25.000 siswa dan sinergi pendapat dari .ratusan guru.(Porter,2002:4)
Quanturn Teaching mencakup petunjuk spesifik untuk rnenciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar.(Porter,2002:4)
Quantum Teaching merupakan karya Bobbi De Porter, Kepala Learning Forum, sebuah perusahaan yang berbasis di Oceanside, California. Dia seorang profesional di bidang pendidikan dan mempunyai daya kreatifitas yang sangat mengagurnkan.
Dalarn Islam, setiap pekerjaan termasuk pekerjaan guru harus dilakukan secara profesional, dalam arti dilakukan secara benar. Itu hanya rnungkin dilakukan oleh orang yang ahli. Karena bila suatu urusan dikerjakan oleh orang yang tidak ahli maka tunggulah kehancurannya. Kehancuran di sini dapat diartikan secara terbatas dan bahkan juga sampai berantai dan berakibat terjadinya kehancuran secara luas.
Dengan memperhatikan latar belakang di atas, rnenambah pemahaman pentingnya mengusahakan target keunggulan di bidang pendidikan Islam dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman diantaranya dengan mengusahakan profesionalisme guru agama. Hal ini mendorong penulis disini untuk rnengambil judul tentang QUANTUM TEACHING DALAM PERSPEKTIF PROFESIONALISASI GURU AGAMA ISLAM.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
- Apakah Quantum Teaching itu dan apa yang rnenjadi landasan, asas utama, prinsip-prinsip serta bagaimana cara perancangan pengajaran dan penyajiannya ?
- Apakah profesionalisme guru itu dan apa saja yang menjadi kriteria serta bagaimana cara melaksanakan pembinaannya ?
- Apakah pengertian pendidikan Islam itu dan bagairnanakah posisi guru dalam pendidikan Islam ?
- Bagaimana profesionalisrne guru dalam pendidikan Islam dan apa saja syaratnya ?
- Bagaimana hubungan Quantum Teaching dengan pendidikan Islam dan peranannya dalam meningkatkan profesionalisrne guru agama Islarn ?
- Apa saja yang menjadi faktor-faktor pendukung dan penghambat penerapan Quantum Teaching dalarn profesionalisasi guru agarna Islarn ?
C. Tujuan dan Kegunaan penelitian
Berdasarkan rumusan di atas, maka penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu :
- Untuk mengetahui pengertian Quanturn Teaching, landasan, asas utama, prinsip-prinsip, cara perancangan pengajaran dan penyajiannya.
- Untuk rnengetahui pengertian profesionalisme guru, kriteria-kriterianya dan cara melaksanakan pembinaanya.
- Untuk mengetahui pengertian pendidikan Islam dan posisi guru dalarn pendidikan Islarn.
- Untuk mengetahui hakekat profesionalisme guru dalam pendidikan Islam dan apa saja syaratnya.
- Untuk mengetahui hubungan Quanturn Teaching dengan pendidikan .Islarn dan peranannya dalarn rneningkatkan profesionalisrne guru agama Islarn.
- Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat penerapan Quantum Teaching dalarn profesionalisasi guru agarna Islarn.
Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Bahan masukan bagi pemerintah, khususnya Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama dalam mengoptimalkan mutu profesi aparatnya di bidang pendidikan
- Bahan masukan bagi pihak lernbaga pendidikan dalarn upaya meningkatkan pencapaian sasaran pernbinaan guru dan murid.
- Bahan masukan bagi setiap guru agama Islam dalam rangka meningkatkan mutu profesinya.
D. Metode Penelitian
Berdasarkan tinjauan atas judul diatas, maka penelitian ini dikategorikan riset kepustakaan (library research) dan termasuk tipe penelitian kualitatif. Penelitian semacam ini sepenuhnya menempatkan interpretasi nilai kualitatif.
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan datanya, dilakukan dengan cara pangkajian dan pemilihan data-data yang relevan dan sumber pustaka utama dan dilengkapi dengan sumber pustaka pendukung. Sumber pustaka utama dalarn penelitian ini antara Iain Quantum Teaching oleh Bobbi De Porter, terjemahan oleh Ary Nilandari; Ilmu Pendidikan dalarn perspektif Islam oleh Ahmad Tafsir; Pedoman Pembinaan Profesional Guru Sekolah Dasar oleh Departernen Pendidikan dan Kebudayaan 1994; Menuju Masyarakat Belajar oleh Indra Djatu Sidi; Peranan Kepala Sekolah pada Pendidikan Dasar oleh Made Pidarta; Meningkatkon Efektivitas Mengajar oleh Soekartawi ; Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif oleh Suharsimi Arikunto; Asas-asas Pendidikan Islam oleh Hasan Langgulung; dan Metodologi Pengajaran Agama Islam oleh Ramayulis. Surnber pustaka pendukungnya adalah Metodik Khusus Pendidikan Agama oleh Zuhairini dkk.; Al-Qur'an Berbicara tentang Akal dan llmu Pengetahuan oleh Yusuf Qardhawi; Kreatifitas Pendidikan Islam oleh Hasan Langgulung; Quantum Learning oleh Bobbi De Porter dan Mike Hernacki; Cara-cara Efek Mengasuh Anak dengan EQ oleh Maurice J. Elias dkk,; SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam berfikir Integralistik dan, Hotislik untuk Memaknai Kehidupan oleh Danah Zohar dan Ian Marshall, Transformasi Pendidikan oleh Mochtar Buchori; Kecerdasan Ruhaniah ( Transcendental Intelligence) oleh Toto Tasmara; Revolusi Belajar untuk Anak oleh Bob Samples; dan yang lain-lainnya.
Setelah data-data terkumpul rnaka penulis rnencoba menghubungkan antara Quantum Teaching dengan perspektif profesionalisasi guru agama Islam. Disini juga dibahas tentang pengertian profesionalisme guru, kriteria suatu profesi serta pandangan Islam tentang profesionalisme. Data-data yang telah terkumpul ini juga selanjutnya akan diolah dan dianalisis.
Di sini pengolahan data dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan antara lain metode-metode sebagai berikut :
- Metode deduktif, yakni mengadakan pengkajian, berangkat dari kaidah-kaidah yang bersifat umum kemudian diterapkan pada keadaan yang bersifat khusus.
- Metode induktif, yakni merumuskan permasalahan yang bertitik tolak pada kaidah-kaidah khusus untuk ditarik rumusan yang bersifat umum
- Metode komparatif, yakni dengan cara membandingkan satu pendapat dengan pendapat lainnya untuk memperoleh suatu kesirnpulan.
Sedangkan metode analisis yang digunakannya adalah analisis dokumenter atau analisis isi (content analysis) (Furchan, 1982 : 428). Penggunaan metode ini dilakukan secara rasional dan sistematis, sesuai dengan cara berfikir ilmiah yang lazim. Tahap akhir proses analisis ini adalah penarikan kesirnpulan. Kesirnpulan diarnbil setelah melakukan penafsiran data dan tentunya dengan merujuk pada sumber-sumber yang relevan.
E. Hasil Kajian Terdahulu
Sejauh pengamatan dan pengetahuan penulis, karya ilmiah yang berjudul Quantum Teaching dalam Perspektif Profesionalisasi Guru Agama Islam belum pernah ada. Memang dalam satu sisi ada beberapa karya tentang Quantum, misalnya Quantum Learning Oleh Bobby De Porter; Quantum Business Oleh Bobbi De Porter; Quantum Learning Unit Program Pengalaman Lapangan Oleh Moh. Said; Quantum Learning dalam Perspektif Pendidikan Islam oleh Akhyat; Quantum Teaching oleh Bobbi De Porter; namun tidak satupun dari karya tentang Quantum ini yang secara khusus mengkaitkan pembahasannya dengan perspektif profesionalisasi guru agama islam, dan disisi lain ada banyak karya ilmiah tentang profesionalisme atau profesionalisasi, misalnya Profesionalisme dalam pendidikan Islam dalam buku Ilmu Pendidikan dalam Prespektif Islam oleh Ahmad Tafsir; Meningkatkan Profesi dalam buku Peranan Kepala Sekolah pada Pendidikan Dasar oleh Made Pidarta; Pedoman Pembinaan Profesional Guru Sekolah Dasar oleh Departemen Pendidikan dan kebudayaan 1994; Profesional Guru dalam Buku Menuju Masyarakat Belajar oleh Indra Djati Sidi dan sebagainya. Karya-karya tentang profesionalisme atau profesionalisasi inipun dalam pembahasannya secara khusus tidak mengkaitkan dengan Quantum Teaching dan Profesionalisasi Guru Agama Islam.
Kenyataan ini dan kenyataan sebagaimana yang telah dipaparkan pada latar belakang msalah di atas ditambah keterkaitan terhadap Quantum Teaching yang ditawarkan oleh Bobbi De Porter dan keinginan untuk berpartisipasi dalam upaya profesionalisasi guru agama Islam menjadi dorongan kuat bagi penulis untuk memilih judul Quantum Teaching dalam Prespektif Profesionalisasi Guru Agama Islam dan tulisan ini.
F. Sistematika Pembahasan
Agar pembahasan tesis ini teratur dan terarah maka disusun secara urut bab demi bab. Dari masing-masing bab dibagi menjadi beberapa sub bab, kemudian dari masing-masing sub bang dibagi lagi menjadi anak sub bab dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya dipaparkan sebagai berikut :
Bab pertama, merupakan pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hasil penelitian terdahulu dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, mengungkapkan konsep umum tentang Quantum Teaching, yang terdiri dari pengertian, sejarah singkat, landasan dan azas utama, prinsip-prinsip serta model dan langka-langka penerapannya.
Bab ketiga, mengenai profesionalisasi guru dalam pendidikan Islam yang terdiri dari pengertian profesionalisme guru, criteria profesionalisme guru, langkah-langkah pembinaan profesionalisme guru, pengertian pendidikan Islam, posisi guru dalam pendidikan Islam, syarat-syarat professional guru dalam pendidikan Islam, dan Profesionalisme guru dalam pendidikan Islam.
Bab keempat, tentang analisis Quantum Teaching dalam Perspektif profesionalisme guru agama Islam yang terdiri dari Quantum Teaching dalam Pendidikan Islam, peranan Quantum Teaching dalam meningkatkan profesionalisme guru agama Islam, dan faktor-faktor pendukung dan penghambat penerapan Quantum Teaching dalam Profesionalisasi guru agama Islam.
Bab kelima, penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
Akhyat, 2001/2001, Quantum Learning Dalam Perspektif Pendidikan Islam, Tesis Program Pasca Sarjana
Ali, Mohammad, 1984, Guru Dalam Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru
Ali, Mohammad, 1985, Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung : Sinar Baru
Aly, Noer, Heri, 2000, Watak Pendidikan Islam, Cet. I, Jakarta : Frista Agung Insani
Arikunto, Suharsini, 1986, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Cet. VII, Yogyakarta : Bumi Aksara
Arikunto, Suharsini, 1992, Pengelolan Kelas Sebuah Pendekatan Evaluatif, Cet III, Jakarta : CV. Rajawali
Badu, js dan Zain, Muhammad,Sutan,1996, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Sinar Harapan
Barry, Al, Yacub, Dahlan M, 2001, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Surabaya : Arkola
Buchari, Mochtar, 2001, Transformasi Pendidikan, Cet. II, Jakarta : PT.Pustaka Sinar Harapan
Dep.Dikbud, 1994, Pedoman Pelaksanaan Kurikulum, Surabaya : BP. Dharma Bakti
Depag-RI, 1971, Al-Qur’an dan Tejemahannya, Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penterjemahan Al-Qur’an
Evoy, Mc, J. P, Zarate Oscar, Mengenal Teori Kuantum, Cet. IV, Bandung : Mizan Media Utama
Fadjar, Malik, dkk, 2001, Platform Reformasi Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Cet II, Jakarta : PT. Logis Wacana Ilmu
Fahmi, Asama Hasan, 1979, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bulan Bintang
Furchan, Arief, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional
Hasan, Tholchah, Muhammad, 2000, Diskursus Islam dan Pendidikan, Cet. I, Jakarta : PT. Bina Wiraswasta Insan Indonesia
Hasyimi, Al, Abdul Hamid, 2001, Mendidik Ala Rosulullah, Cet. I, Jakarta : Pustaka Azzam
Ihsan, Fuad, 1997, Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta : Rineka Cipta
Imarah, Muhammad, Musthofa, 1371 H, Jawaahir Al-Bukhaari, Indonesia : Daar Al-Kutubi Al-Arabiyah
Indrafachruddi, Sukarto, 1996, Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Efektif, Cet. I, Edisi III, Malang : CV. Ardi Manunggal Jaya
Indrakusuma, Daien, Amir, 1973, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional
Jamaly, Al, Fadhil, Muhammad, 1986, Filsafah Pendidikan Dalam Al-Qur’an, Cet. I, Surabaya : PT. Bina Ilmu
Kasiran, M, 2002, Pedoman Penulisan Tesis, Malang, Program Pascasarjana STAIN
Langgulung, Hasan, 1980, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, Bandung : Al-Ma’arif
Langgulung, Hasan, 1991, Kreativitas Pendidikan Islam, Cet. I, Jakarta : Pusaka Al-Husna
Langgulung, Hasan, 2000, Asas-Asas Pendidikan Islam, Cet. I, Jakarta : Al Husna Zikra
Maurice j, dkk, 2002, Cara-Cara Efektif Mengasuh Anak Dengan EQ, Cet III, Bandung : Kaifa
Mochtar, Affandi, 2001, Membenah Diskursus Pendidikan Islam, Cet. I, Jakarta : Kalimah
Nata, Abuddin, 1999, Metodologi Studi Islam Cet. III, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Nursisto, 1999, Kiat Menggali Kreativitas, Cet. II, Edisi I, Yogyakarta : PT. Mitra Gama Widya
Pidarta, Made, 1995, Peranan Kepala Sekolah Pada Pendidikan Dasar, Jakarta : Grasindo
Porter, De, Bobbi, 1999, Quantum Learning, Cet. V, Bandung : Kaifa
Porter, De, Bobbi, 2002, Quantum Teaching, Cet. VI, Bandung : Kaifa
Poster, Cyril, 2000, Gerakan Menciptakan Sekolah-Sekolah Unggul, Cet. I, Jakarta : Lembaga Indonesia Adidaya
Purwanto, Ngalim, 1997, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Cet. IX, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset
Qardhawi, Yusuf, 1998, Al-Qur’an Berbicara Tentang Akal dan Ilmu pengetahuan, Cet. V, Jakarta : Gema Insani
Rahim, Husni, 2001, Arah Baru Pendidikan Islam Di Indonesia, Cet. I, Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu
Ramayulis, 2001, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet. III, Jakarta : Kalam Mulia
Said, Moh, 2001, Quantum Learning, Surabaya : Unit Program Pengalaman, Universitas Negeri Surabaya
Said, Muh, 1985, Ilmu Pendidikan, Bandung : Alumni
Samples, Bob, 2002, Revolusi Belajar Untuk Anak, Cet. I, Bandung : Kaifa
Shaleh Rachman, 2002, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi dan Aksi, Cet. I, Jakarta : PT. Gema Windu Panca Perkasa
Sidi, Djati Indra, 2001, Menuju Masyarakat Belajar, Cet. I, Jakarta : Paramadina
Silbermen, Mel, 1996, Active Learning, Jakarta, YAPPENDIS
Sjalabi, Ahmad, 1972, Sedjarah Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Bulan Bintang
Spock Benjamin, 1982, Membina Watak Anak, cet.I, Jakarta : Gunung Jati
Sukartawi,1995, Meningkatkan Efektifitas Mengajar, Cet, I, Jakarta : Pustaka Jaya
Suwarno, 1992, Pengantar Umum Pendidikan, Cet. IV, Jakarta : PT. Rineka Cipta
Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam, PT.Remaja Rosda Karya, Cet. IV, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
Tasmara, Torto, 2001, Kecerdasan Rohaniah, Cet. I, Jakarta : Gema Insani
UU.RI, nomor 2, tahun 1989
Wahjosumidjo, 2001, kepemimpinan Dan Motivasi, Cet. V, Jakarta : Ghalia Indonesia
Wojowasito, s dan Poerwodarminta, w.j.s, 1980, Kamus Lengkap Inggeris – Indonesia, Cet. III, Bandung : Hasta
Zohar, Dana Dan Marshall Ian, 2001, SQ, Cet. IV, Bandung : Mizan
Zuhairini, dkk, 1983, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Cet. VIII, Malang : Biro Ilmiah Fakultas Tarbyah IAIN Sunan Ampel Malang